Rabu, 11 Desember 2019

Tahun 2020 Bawa Perubahan!



Akhir Tahun 2019

Waktu itu terbatas, jadi jangan sia-siakan. Temukan Organisasi yang bisa membuat cahayamu bersinar lebih terang.

Belajar tenang, karna saya pernah menyesal terburu-buru.
Belajar berhenti marah, karna saya sering melihat penyesalan karena marah.
Belajar ikhlas, karna saya tau Allah maha adil.
Belajar memulai lagi, karna hidup terus berjalan.

Sebuah petualangan akan memberikan anda cara baru dalam memandang kehidupan.

@agus.syahrijal.12

1 komentar

  1. Belajar Terus, Terus Belajar
    @kang Iyan

    Pernahkah terfikir ketika sekolah dahulu, "Kapan terakhir bertemu ujian akhir semester dan ulangan harian? Ah, penat rasanya terus belajar..." Semoga fikir jahili itu dulu, sekarang taubat, toh kita yang waras akal ternyata harus tetap belajar, #neverstoptolearn

    Karena belajar tak kenal kata wisuda atau lulus dengan selembar ijazah. Terlintas juga "Itu seremonial, recognition saja!" Salahkah? Tentu saja tidak...karena fitrah manusia merayakan keberhasilan dan butuh penghargaan, yang salah itu punya ijazah tapi tak berproses, tiada pula belajar.

    Karena ilmu bercahaya dan bernilai ketika di bagi sampaikan, bukan disimpan untuk kepentingan syahwat koleksi, kadang memahfumkan diri pula, membeli walau tak di baca.

    Belajar pada para sahabat, betapa haus akan ilmu dan adabnya, santun kepada Rasulullah yang sentiasa melingkar, pada setiap majelisnya, mereka selalu tertunduk ta'zhim. Sebab itu pula gambaran wajah mulia Rasulullah kita dapatkan dari keluarga dan sahabat sahabat "kecil" nya.

    Memiliki guru dan terus berguru adalah jalan cahaya, berbaris duduk tafakur dalam majelis ilmu, ataukah melingkar menelaah cahayaNya, karenanya Ibnu Athailah menyampaikan "Pada guru yang sebenarnya berilmu, kan kau reguk adab yang tak disediakan oleh buku buku."

    Dalam Ta'alimul Muta'alim, imam Al Jarnuji menyampaikan :"Sesungguhnya penuntut ilmu tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tiada manfaat atasnya, kecuali mengagungkan ilmu dan ahli ilmu, mengagungkan guru dan menghormatinya." Maka, tanya kenapa banyak sarjana hilang visi ketika masuk dunia sebenarnya, hilang arah bingung melangkah kemana? Mungkin, salah niat ketika lembar nilai menjadi titik akhir!

    Belajar pada tarikh lampau, tersyiar imam Ahmad yang selalu berkeliling mengejar ilmu antar kota Islam untuk berburu ilmu, selalu saja pena dan tinta lekat dengan tangannya, sempat ditanya : "Wahai abu Abdillah, sampai kapan kau begini, padahal kedudukan engkau adalah imam kaum muslimin?" Seraya, imam Ahmad menjawab santun :"Aku akan membawa pena dan tinta ini sampai ke liang kuburku."

    Wahai diri, masihkah berhela lama pada terminal sementara dunia, terlelap tanpa guru, walau merasa diri terdampar "the middle of nowhhere" masih juga menjauh dari ilmu dan tiada buku. Tersadarlah, bangun terus melangkah sampai tepi masa.

    Sungguh akhir zaman semua guru dan ulama akan Allah panggil, tinggal warisan ilmu dari kitabnya atau tinggal asap dunia yang tak pernah mengenyang rasa.

    www.sofyan.sdi.id

    Lentera :
    Ibnu Katsir, Syama'il Arrasul, Pustaka Azzam
    Dr. Tariq Suwaidan, biografi Imam Ahmad ibn Hanbal, zaman
    Salim A Fillah. Di dekat ulama. Kulwit 2018
    Imam Jarnuzi, Taalim almutaalim, Aqwam

    #belajartiadahenti
    #koin19
    #statussiroh
    #sirohinside
    #inspirasiroh
    #tolearnneverstop
    #jejakanugrah

    BalasHapus

 

Ad Placement